Pada tanggal 4 Maret 2009, aku menjalankan kehidupanku sama seperti hari-hari yang lalu. Setelah pelajaran sekolah usai, hendak aku pulang ke rumah. Seperti biasanya, aku selalu pulang dengan kendaraan umum atau yang dikenal dengan nama angkot. Dari sekolah, aku naik angkot dengan nomor 26 yang tertera pada kaca jendela angkot itu. Setelah beberapa menit perjalanan, aku turun dan meneruskan perjalanan menuju angkot nomor 24. Sebelum naik angkot bernomor 24 ini, aku sempat mengeluarkan HP kesayanganku dari saku rok sekolahku karena ingin melihat jam, sebab aku harus pergi latihan drum. Angkot yang aku naiki, berlaju dengan cepat. Aku melewati beberapa toko dan sekolah. Di dalam angkot, aku ditemani dengan 2 anak SMA dan seorang Ibu guru. Tak terasa aku sudah harus turun dari angkot karena angkot sudah melewati gang ke rumahku.
Sesampainya di rumah, aku langsung bergegas ganti baju dan melempar pakaian seragamku ke ember. Sebelum brangkat aku teringat bahwa HP ku tidak ada. Aku langsung melihat ke sekelilinku, tapi takku temukan. Aku bingung juga tegang karena takut kalau HPku hilang.
Aku meminta kepada Omku untuk mengantarku ke tempat aku menaiki angkot nomor 24 itu. Sudahku cari, namun tetap takku temukan. Kecemasanku mengundang perhatian orang. Orang-orang disana meminta aku untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi. Semua orang sangat menyayangkan jika HPku benar2 hilang. Dengan rasa putus asa aku pulang ke rumah, dan saat aku sampai di rumah orang tuaku langsung membantuku untuk mencari HP itu, memang mungkin saja HPku terselip di dalam rumah. Setela beberapa jam mencari, aku dan ke2 orang tua ku tidak menemukannya. Aku semakin putus asa dan menyerah. Aku sudah merelakan HPku hilang. Tapi tidak untuk ke2 orang tua ku. Mereka sibuk meng-SMS dan menelepon HPku. Sapa tau saja orang yang menemukan HPku mau mengembalikannya kepadaku. Tba2, ada telepon yang mengatakan bahwa HPku sudah di temukan. AKu kaget sekali. Orang yang menemukan HPku ini memberikan alamt rumahnya ke padaku agar aku bisa mengambilnya di rumah orang itu. Aku dan orangtuaku bergegas pergi ke sana...
Tempatnya sangat terpencil. Saat aku bertemu dengan orang itu, aku terkejut karena ternyata dia adalah Ibu guru yang ada bersamaku di dalam angkot 24.
Dia menjelaskan apa saja yang sudah terjadi dengan HPku. Aku sangat bersyukur karena aku masih bisa memegang HP kesayanganku kembali...
Sekian dari pengalaman hidupku...Sesampainya di rumah, aku langsung bergegas ganti baju dan melempar pakaian seragamku ke ember. Sebelum brangkat aku teringat bahwa HP ku tidak ada. Aku langsung melihat ke sekelilinku, tapi takku temukan. Aku bingung juga tegang karena takut kalau HPku hilang.
Aku meminta kepada Omku untuk mengantarku ke tempat aku menaiki angkot nomor 24 itu. Sudahku cari, namun tetap takku temukan. Kecemasanku mengundang perhatian orang. Orang-orang disana meminta aku untuk menjelaskan apa yang sudah terjadi. Semua orang sangat menyayangkan jika HPku benar2 hilang. Dengan rasa putus asa aku pulang ke rumah, dan saat aku sampai di rumah orang tuaku langsung membantuku untuk mencari HP itu, memang mungkin saja HPku terselip di dalam rumah. Setela beberapa jam mencari, aku dan ke2 orang tua ku tidak menemukannya. Aku semakin putus asa dan menyerah. Aku sudah merelakan HPku hilang. Tapi tidak untuk ke2 orang tua ku. Mereka sibuk meng-SMS dan menelepon HPku. Sapa tau saja orang yang menemukan HPku mau mengembalikannya kepadaku. Tba2, ada telepon yang mengatakan bahwa HPku sudah di temukan. AKu kaget sekali. Orang yang menemukan HPku ini memberikan alamt rumahnya ke padaku agar aku bisa mengambilnya di rumah orang itu. Aku dan orangtuaku bergegas pergi ke sana...
Tempatnya sangat terpencil. Saat aku bertemu dengan orang itu, aku terkejut karena ternyata dia adalah Ibu guru yang ada bersamaku di dalam angkot 24.
Dia menjelaskan apa saja yang sudah terjadi dengan HPku. Aku sangat bersyukur karena aku masih bisa memegang HP kesayanganku kembali...